HUJAN ES
A.PENGERTIAN
HUJAN ES
Hujan es atau secara ilmiah disebut Hail
adalah fenomena alam yang kebanyakan terjadi saat musim penghujan tiba, dapat
terjadi di daerah sub-tropis dan juga tropis atau daerah equator.
B.PROSES
TERBEBTUKNYA HUJAN ES
Peristiwa ini
biasanya diawali dengan datangnya awan besar, tebal dan terlihat berlapis-lapis
yang disebut dengan awan Comulo Nimbus, berada pada satu daerah minimal selama
satu hari.Adanya awan yang berdiam selama satu-dua hari membuat suhu udara
menjadi panas karena sinar matahari yang jatuh ke bumi tidak bisa dipantulkan
atau terbawa angin secara keseluruhanUap air yang kemudian terbawa keatas
menjadi beku karena suhu udara di atas (awan) sangat dingin, yaitu dibawah nol
deraajat celcius. Hal itulah yang membuat air membeku menjadi gumpalan atau
bahkan bongkahan, dan saat terbawa ke dataran rendah dengan suhu yang lebih
hangat, kemudian turunlah hujan es disertai dengan angin dan suhu yang mendadak
dingin sebelumnya.
Hujan es seringkali
terjadi di Indonesia, karena merupakan daerah tropis dengan suhu yang cukup
hangat disertai angin laut yang cukup untuk terjadinya siklus hujan es. Seperti
baru-baru ini yang terjadi di Jambi, dengan besaran es sebesar kelereng, atau
yang terjadi di Depok dengan besaran es seperti batu kerikil.Pihak Badan
Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa kapan terjadinya
hujan es tidak bisa diprediksi kecuali dengan melihat bentuk awannya. Selain
itu, hujan es yang disertai angin tidak terlihat dalam satelit dan radar hujan.
Jadi kalau cuaca sangat panas dan terik tiba-tiba berganti gelap, kita
berhati-hati saja.
Kepala Sub Bidang Informasi Metereologi, Badan Metereologi
dan Geofisika (BMG), Ahmad Zakir ketika dikonfirmasi mengatakan turunnya buliran
es yang menyerupai salju itu disebabkan gumpalan awan yang dekat dengan
permukaan bumi. Bila gumpalan itu dekat permukaan bumi, jelasnya, akan
menyebabkan gumpalan awan tersebut tidak lebur dengan baik sehingga turun ke
bumi dalam keadaan masih berbentuk kondensasi (gumpalan). “Tapi peristiwa
seperti ini hanya berlangsung beberapa menit. Setelah itu hujan berlangsung
normal kembali,” katanya. Apakah kondisi ini terjadi di daerah lain? Zakir
hanya mengatakan fenomena itu biasanya terjadi di daerah yang memiliki awan
yang dekat dengan permukaan bumi. “Awan merupakan asal hujan. Di Jawa Barat
bagian utara hal seperti ini juga sering terjadi. Beberapa daerah di Indonesia
juga sering terjadi,” ucap Zakir. Lebih lanjut dikatakan Zakir, butiran es itu
adalah semburan kondensasi air hujan yang menggumpal di atas permukaan bumi
yang disebut awan gelap. “Biasanya seperti itu. Pertama kali keluar butir yang
ada. Nah itu lima sampai 10 menit akan seperti itu. Pertama kali itu bukan
hujan gerimis tapi semburan dari butir-butir hujan tapi ini tidak lama, katanya
..
C.CARA MENGETAHUI ADANYA HUJAN ES
Bagaimana mengetahui adanya hujan es/angin puting beliung ?
Karena sifatnya yang lokal , luasannya kurang dari 10 km
maupun durasinya yang sangat singat maka jika kita menggunakan model cuaca
dengan grib 0,75 derajat (82,5 km), maka mempunyai perbandingan 1 : 8, kecuali
kita mempunyai meso scal dengan domain yang sangat kecil kurang lebih 10 km,
namun demikian fenomena tersebut sangat perlu diketahuia oleh kita yang ada
diluar rumah, seperti :
1. lebih sering terjadi pada peralihan musim kemarau ke
musim hujan
2. lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, tapi
terkadang pada malam hari
3. satu hari sebelumnya udara pada malam hari- pagi hari
udaranya panas/pengap/sumu’
4. sekitar pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan cumulus
(awan berlapis-lapis), diantara awan tersebut
ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu
menjulang tinggi seperti bunga kol.
5.tahap berikutnya adalah awan tersebut akan cepat berubah
warna menjadi hitam gelap
6. perhatikan pepohonan disekitar tempat kita berdiri,
apakah ada dahan atau ranting yang sudah bergoyang cepat, jika ada maka hujan
dan angin kencang sudah akan datang
7. terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita
berdiri
8. biasanya hujan pertama kali turun adalah hujan tiba-tiba
dengan deras, apabila hujan nya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari
lingkungan kita berdiri
9. Terdengar sambaran petir yang cukup keras, apabila
indikator tersebut dirasakan oleh kita maka ada kemungkinan hujan lebat+petir
dan angin kencang akan terjadi
10. Jika 1 atau 3 hari berturut –turut tidak ada hujan pada
musim penghujan, maka ada kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun
diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun
tidak.
D.UKURAN
DAN KECEPATAN HUJAN ES
Ukuran dari batu es hasil hujan es
biasanya dinilai dari diameter mereka yang diukur dengan penggaris. Ukuran batu
es secara visual sering diestimasi dengan membandingkan ukurannya dengan objek
lain yang kita ketahui seperti koin. Kecepatan hujan es atau kecepatan jatuhnya
batu es ketika menyentuh tanah, bervariasi tergantung dari ukuran diameter
hail. Sebuah batu es berdiameter 1 cm (0.39 inci) jatuh dengan
kecepatan rata-rata sekitar 9 meter per detik (20 mph), ketika ukuran
diameternya 8 cm (3.1 inci) maka akan jatuh dengan kecepatan
rata-rata sekitar 48 meter per detik (110 mph). Kecepatan batu es
bergantung pada ukuran diameter batu es.
D.KERUSAKAN
AKIBAT HUJAN ES
Hujan es bisa menyebabkan
kerusakan serius, khususnya untuk dunia otomotif, penerbangan, kaca dan
jendela, peternakan, dan banyak lainnya. Hujan es merupakan salah satu bencana
badai yang cukup penting dalam dunia penerbangan. Ketika batu es berukuran 0.5 inci
(13 mm), pesawat terbang bisa mengalami kerusakan yang sangat serius.
Karena sifatnya yang lokal , luasannya kurang dari 10 km maupun durasinya yang
sangat singat maka jika kita menggunakan model cuaca dengan grib 0,75 derajat
(82,5 km), maka mempunyai perbandingan 1 : 8, kecuali kita mempunyai meso scal
dengan domain yang sangat kecil kurang lebih 10 km, namun demikian fenomena
tersebut sangat perlu diketahui oleh kita yang ada diluar rumah,
0 komentar on "HUJAN ES"
Posting Komentar