,

Welcome Comments Pictures
Click Here to Get More Images @ MyNiceProfile.com
click to create your glitter text

Selasa, 12 Februari 2013

HUJAN ES

Diposting oleh Unknown di 17.10

HUJAN ES
      
       

        







            A.PENGERTIAN HUJAN ES
     
       Hujan es atau secara ilmiah disebut Hail adalah fenomena alam yang kebanyakan terjadi saat musim penghujan tiba, dapat terjadi di daerah sub-tropis dan juga tropis atau daerah equator.
     
         B.PROSES TERBEBTUKNYA HUJAN ES
    
      

    Peristiwa ini biasanya diawali dengan datangnya awan besar, tebal dan terlihat berlapis-lapis yang disebut dengan awan Comulo Nimbus, berada pada satu daerah minimal selama satu hari.Adanya awan yang berdiam selama satu-dua hari membuat suhu udara menjadi panas karena sinar matahari yang jatuh ke bumi tidak bisa dipantulkan atau terbawa angin secara keseluruhanUap air yang kemudian terbawa keatas menjadi beku karena suhu udara di atas (awan) sangat dingin, yaitu dibawah nol deraajat celcius. Hal itulah yang membuat air membeku menjadi gumpalan atau bahkan bongkahan, dan saat terbawa ke dataran rendah dengan suhu yang lebih hangat, kemudian turunlah hujan es disertai dengan angin dan suhu yang mendadak dingin sebelumnya.
     Hujan es seringkali terjadi di Indonesia, karena merupakan daerah tropis dengan suhu yang cukup hangat disertai angin laut yang cukup untuk terjadinya siklus hujan es. Seperti baru-baru ini yang terjadi di Jambi, dengan besaran es sebesar kelereng, atau yang terjadi di Depok dengan besaran es seperti batu kerikil.Pihak Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa kapan terjadinya hujan es tidak bisa diprediksi kecuali dengan melihat bentuk awannya. Selain itu, hujan es yang disertai angin tidak terlihat dalam satelit dan radar hujan. Jadi kalau cuaca sangat panas dan terik tiba-tiba berganti gelap, kita berhati-hati saja.
Kepala Sub Bidang Informasi Metereologi, Badan Metereologi dan Geofisika (BMG), Ahmad Zakir ketika dikonfirmasi mengatakan turunnya buliran es yang menyerupai salju itu disebabkan gumpalan awan yang dekat dengan permukaan bumi. Bila gumpalan itu dekat permukaan bumi, jelasnya, akan menyebabkan gumpalan awan tersebut tidak lebur dengan baik sehingga turun ke bumi dalam keadaan masih berbentuk kondensasi (gumpalan). “Tapi peristiwa seperti ini hanya berlangsung beberapa menit. Setelah itu hujan berlangsung normal kembali,” katanya. Apakah kondisi ini terjadi di daerah lain? Zakir hanya mengatakan fenomena itu biasanya terjadi di daerah yang memiliki awan yang dekat dengan permukaan bumi. “Awan merupakan asal hujan. Di Jawa Barat bagian utara hal seperti ini juga sering terjadi. Beberapa daerah di Indonesia juga sering terjadi,” ucap Zakir. Lebih lanjut dikatakan Zakir, butiran es itu adalah semburan kondensasi air hujan yang menggumpal di atas permukaan bumi yang disebut awan gelap. “Biasanya seperti itu. Pertama kali keluar butir yang ada. Nah itu lima sampai 10 menit akan seperti itu. Pertama kali itu bukan hujan gerimis tapi semburan dari butir-butir hujan tapi ini tidak lama, katanya ..

        C.CARA MENGETAHUI ADANYA HUJAN ES

      Bagaimana mengetahui adanya hujan es/angin puting beliung ?
Karena sifatnya yang lokal , luasannya kurang dari 10 km maupun durasinya yang sangat singat maka jika kita menggunakan model cuaca dengan grib 0,75 derajat (82,5 km), maka mempunyai perbandingan 1 : 8, kecuali kita mempunyai meso scal dengan domain yang sangat kecil kurang lebih 10 km, namun demikian fenomena tersebut sangat perlu diketahuia oleh kita yang ada diluar rumah, seperti :
1. lebih sering terjadi pada peralihan musim kemarau ke musim hujan
2. lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, tapi terkadang pada malam hari
3. satu hari sebelumnya udara pada malam hari- pagi hari udaranya panas/pengap/sumu’
4. sekitar pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan cumulus (awan berlapis-lapis), diantara awan   tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
5.tahap berikutnya adalah awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap
6. perhatikan pepohonan disekitar tempat kita berdiri, apakah ada dahan atau ranting yang sudah bergoyang cepat, jika ada maka hujan dan angin kencang sudah akan datang
7. terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri
8. biasanya hujan pertama kali turun adalah hujan tiba-tiba dengan deras, apabila hujan nya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari lingkungan kita berdiri
9. Terdengar sambaran petir yang cukup keras, apabila indikator tersebut dirasakan oleh kita maka ada kemungkinan hujan lebat+petir dan angin kencang akan terjadi
10. Jika 1 atau 3 hari berturut –turut tidak ada hujan pada musim penghujan, maka ada kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun tidak.
        
          D.UKURAN DAN KECEPATAN HUJAN ES
    
      Ukuran dari batu es hasil hujan es biasanya dinilai dari diameter mereka yang diukur dengan penggaris. Ukuran batu es secara visual sering diestimasi dengan membandingkan ukurannya dengan objek lain yang kita ketahui seperti koin. Kecepatan hujan es atau kecepatan jatuhnya batu es ketika menyentuh tanah, bervariasi tergantung dari ukuran diameter hail. Sebuah batu es berdiameter 1 cm (0.39 inci) jatuh dengan kecepatan rata-rata sekitar 9 meter per detik (20 mph), ketika ukuran diameternya 8 cm (3.1 inci) maka akan jatuh dengan kecepatan rata-rata sekitar 48 meter per detik (110 mph). Kecepatan batu es bergantung pada ukuran diameter batu es.
    
         D.KERUSAKAN AKIBAT HUJAN ES
     
     Hujan es bisa menyebabkan kerusakan serius, khususnya untuk dunia otomotif, penerbangan, kaca dan jendela, peternakan, dan banyak lainnya. Hujan es merupakan salah satu bencana badai yang cukup penting dalam dunia penerbangan. Ketika batu es berukuran 0.5 inci (13 mm), pesawat terbang bisa mengalami kerusakan yang sangat serius. Karena sifatnya yang lokal , luasannya kurang dari 10 km maupun durasinya yang sangat singat maka jika kita menggunakan model cuaca dengan grib 0,75 derajat (82,5 km), maka mempunyai perbandingan 1 : 8, kecuali kita mempunyai meso scal dengan domain yang sangat kecil kurang lebih 10 km, namun demikian fenomena tersebut sangat perlu diketahui oleh kita yang ada diluar rumah,


0 komentar on "HUJAN ES"

Posting Komentar

Selasa, 12 Februari 2013

HUJAN ES


HUJAN ES
      
       

        







            A.PENGERTIAN HUJAN ES
     
       Hujan es atau secara ilmiah disebut Hail adalah fenomena alam yang kebanyakan terjadi saat musim penghujan tiba, dapat terjadi di daerah sub-tropis dan juga tropis atau daerah equator.
     
         B.PROSES TERBEBTUKNYA HUJAN ES
    
      

    Peristiwa ini biasanya diawali dengan datangnya awan besar, tebal dan terlihat berlapis-lapis yang disebut dengan awan Comulo Nimbus, berada pada satu daerah minimal selama satu hari.Adanya awan yang berdiam selama satu-dua hari membuat suhu udara menjadi panas karena sinar matahari yang jatuh ke bumi tidak bisa dipantulkan atau terbawa angin secara keseluruhanUap air yang kemudian terbawa keatas menjadi beku karena suhu udara di atas (awan) sangat dingin, yaitu dibawah nol deraajat celcius. Hal itulah yang membuat air membeku menjadi gumpalan atau bahkan bongkahan, dan saat terbawa ke dataran rendah dengan suhu yang lebih hangat, kemudian turunlah hujan es disertai dengan angin dan suhu yang mendadak dingin sebelumnya.
     Hujan es seringkali terjadi di Indonesia, karena merupakan daerah tropis dengan suhu yang cukup hangat disertai angin laut yang cukup untuk terjadinya siklus hujan es. Seperti baru-baru ini yang terjadi di Jambi, dengan besaran es sebesar kelereng, atau yang terjadi di Depok dengan besaran es seperti batu kerikil.Pihak Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa kapan terjadinya hujan es tidak bisa diprediksi kecuali dengan melihat bentuk awannya. Selain itu, hujan es yang disertai angin tidak terlihat dalam satelit dan radar hujan. Jadi kalau cuaca sangat panas dan terik tiba-tiba berganti gelap, kita berhati-hati saja.
Kepala Sub Bidang Informasi Metereologi, Badan Metereologi dan Geofisika (BMG), Ahmad Zakir ketika dikonfirmasi mengatakan turunnya buliran es yang menyerupai salju itu disebabkan gumpalan awan yang dekat dengan permukaan bumi. Bila gumpalan itu dekat permukaan bumi, jelasnya, akan menyebabkan gumpalan awan tersebut tidak lebur dengan baik sehingga turun ke bumi dalam keadaan masih berbentuk kondensasi (gumpalan). “Tapi peristiwa seperti ini hanya berlangsung beberapa menit. Setelah itu hujan berlangsung normal kembali,” katanya. Apakah kondisi ini terjadi di daerah lain? Zakir hanya mengatakan fenomena itu biasanya terjadi di daerah yang memiliki awan yang dekat dengan permukaan bumi. “Awan merupakan asal hujan. Di Jawa Barat bagian utara hal seperti ini juga sering terjadi. Beberapa daerah di Indonesia juga sering terjadi,” ucap Zakir. Lebih lanjut dikatakan Zakir, butiran es itu adalah semburan kondensasi air hujan yang menggumpal di atas permukaan bumi yang disebut awan gelap. “Biasanya seperti itu. Pertama kali keluar butir yang ada. Nah itu lima sampai 10 menit akan seperti itu. Pertama kali itu bukan hujan gerimis tapi semburan dari butir-butir hujan tapi ini tidak lama, katanya ..

        C.CARA MENGETAHUI ADANYA HUJAN ES

      Bagaimana mengetahui adanya hujan es/angin puting beliung ?
Karena sifatnya yang lokal , luasannya kurang dari 10 km maupun durasinya yang sangat singat maka jika kita menggunakan model cuaca dengan grib 0,75 derajat (82,5 km), maka mempunyai perbandingan 1 : 8, kecuali kita mempunyai meso scal dengan domain yang sangat kecil kurang lebih 10 km, namun demikian fenomena tersebut sangat perlu diketahuia oleh kita yang ada diluar rumah, seperti :
1. lebih sering terjadi pada peralihan musim kemarau ke musim hujan
2. lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, tapi terkadang pada malam hari
3. satu hari sebelumnya udara pada malam hari- pagi hari udaranya panas/pengap/sumu’
4. sekitar pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan cumulus (awan berlapis-lapis), diantara awan   tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
5.tahap berikutnya adalah awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap
6. perhatikan pepohonan disekitar tempat kita berdiri, apakah ada dahan atau ranting yang sudah bergoyang cepat, jika ada maka hujan dan angin kencang sudah akan datang
7. terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri
8. biasanya hujan pertama kali turun adalah hujan tiba-tiba dengan deras, apabila hujan nya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari lingkungan kita berdiri
9. Terdengar sambaran petir yang cukup keras, apabila indikator tersebut dirasakan oleh kita maka ada kemungkinan hujan lebat+petir dan angin kencang akan terjadi
10. Jika 1 atau 3 hari berturut –turut tidak ada hujan pada musim penghujan, maka ada kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun tidak.
        
          D.UKURAN DAN KECEPATAN HUJAN ES
    
      Ukuran dari batu es hasil hujan es biasanya dinilai dari diameter mereka yang diukur dengan penggaris. Ukuran batu es secara visual sering diestimasi dengan membandingkan ukurannya dengan objek lain yang kita ketahui seperti koin. Kecepatan hujan es atau kecepatan jatuhnya batu es ketika menyentuh tanah, bervariasi tergantung dari ukuran diameter hail. Sebuah batu es berdiameter 1 cm (0.39 inci) jatuh dengan kecepatan rata-rata sekitar 9 meter per detik (20 mph), ketika ukuran diameternya 8 cm (3.1 inci) maka akan jatuh dengan kecepatan rata-rata sekitar 48 meter per detik (110 mph). Kecepatan batu es bergantung pada ukuran diameter batu es.
    
         D.KERUSAKAN AKIBAT HUJAN ES
     
     Hujan es bisa menyebabkan kerusakan serius, khususnya untuk dunia otomotif, penerbangan, kaca dan jendela, peternakan, dan banyak lainnya. Hujan es merupakan salah satu bencana badai yang cukup penting dalam dunia penerbangan. Ketika batu es berukuran 0.5 inci (13 mm), pesawat terbang bisa mengalami kerusakan yang sangat serius. Karena sifatnya yang lokal , luasannya kurang dari 10 km maupun durasinya yang sangat singat maka jika kita menggunakan model cuaca dengan grib 0,75 derajat (82,5 km), maka mempunyai perbandingan 1 : 8, kecuali kita mempunyai meso scal dengan domain yang sangat kecil kurang lebih 10 km, namun demikian fenomena tersebut sangat perlu diketahui oleh kita yang ada diluar rumah,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

ayu ulil Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez